Bidadari Indonesia Sosialisasikan Program Revolusi Putih Prabowo
Bidadari Indonesia Sosialisasikan Program Revolusi Putih Prabowo

Opini Bangsa – Untuk mendukung program revolusi putih yang digagas calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, Bidadari Indonesia berkunjung ke Pasar Bantargebang dan kampung pemulung Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11). Di lokasi, organisasi relawan tersebut membagikan susu kepada anak-anak.
“Sesuai dengan pesan Pak Prabowo bahwa anak-anak Indonesia harus bisa menjadi generasi yang cerdas. Maka dari itu kami melakukan revolusi putih agar anak-anak bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga bisa menjadi anak yang lebih cerdas,” ujar Ketua Umum Bidadari Indonesia, Monica Haryanto, melalui siaran pers, Kamis (15/11).
Selain mendukung gagasan Prabowo, Bidadari Indonesia turut mengkampanyekan visi-misi calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, serta bersilaturahmi untuk mendengar keluhan warga secara langsung.
“Kami juga mempunyai hastag ‘Bidadari Indonesia Rabu Bergerak Sapa Warga’. Kenapa kami membuat hastag tersebut, itu karena kami rutin bergerak setiap hari Rabu,” kata Monica.
Menurut Monica, dalam kunjungannya tak sedikit para pedagang maupun pembeli yang mengeluhkan kesulitan ekonomi. Terutama saat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Untuk itu mereka berharap jika Prabowo-Sandi terpilih sebagai presiden dan wakil presiden agar bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok dan bisa lebih memperhatikan nasib rakyat bawah. Mereka berharap agar tidak ada lagi kemiskinan yang saat ini masih tinggi dan cenderung bertambah,” tutur dia.
Saat mengunjungi kampung pemulung, tambah Monica, Bidadari Indonesia mendapati berbagai persoalan masyarakat, seperti masalah kependudukan di mana tak semua warga memiliki kartu identitas penduduk yakni kartu keluarga dan KTP. Warga mengaku harus membayar Rp 500 ribu untuk membuat KTP.
Warga, menurut Monica, juga tak merasakan manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP), BPJS Kesehatan, tak pernah disensus kependudukan oleh petugas, hingga tak terdaftar di DPT.
“Dulu waktu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta, Bang Sandi (Sandiaga Uno) pernah datang ke Bantargebang, tapi itu hanya di gunungan sampahnya dan tidak ke perkampungan warga. Maka dari itu warga sangat berharap agar Bang Sandi datang mengunjungi mereka,” jelasnya.
Monica pun sempat mendapati seorang ibu yang terkena stroke. Namun karena tak mempunyai BPJS Kesehatan maka ibu tersebut tak bisa berobat ke rumah sakit. Karenanya Monica langsung menelpon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Fahira Idris.
[opini-bangsa.com / rmol]