Perilaku Bejat Tersangka Pembunuhan Dufi di Mata Tetangga
Perilaku Bejat Tersangka Pembunuhan Dufi di Mata Tetangga

Portal Bersama – Polisi menangkap MN, pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, 41. Di sekitar tetangganya pelaku kerap berlaku kasar kepada tetangganya.
Pelaku selama ini mengontrak di Kampung Bubulak, Desa Bojong Kulur RT 03/04, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Tak hanya berlaku kasar, MN juga sering mengancam dengan menggunakan senjata tajam sehingga warga tak berani menegur.
“Kita dulu pernah diancam masalah kotoran kucing. Siapa yang punya kucing sini keluar, saya hajar. Habis itu dia keluar ngeluarin samurai sama pisau,” kata Joni salah satu tetangga pelaku.

Pelaku diketahui sudah sekitar tujuh bulan mengontrak di Gunung Putri. Namun, Joni mengaku tidak mengetahui pasti pekerjaan sehari-hari pelaku. “Sehari-hari kerjanya itu kita gak tau, tapi dia sering kelihatan main laptop,” tutur Joni.
Menurutnya, pelaku sering keluar tengah malam antara pukul 01.00 dini hari dan pulang subuh. Pelaku terkenal tertutup dan tak banyak bergaul.
Para tetangga juga mengaku tak mengetahui proses pembunuhan sadis Dufi di kontrakkan tersebut. “Kita gak tahu, termasuk soal suara gaduh juga gak ada,” terangnya.
Sementara itu, pantauan di lokasi, rumah kontrakan yang dihuni MN dipasang garis polisi. Di lokasi inilah diduga pelaku menghabisi Dufi, mayat dalam drum yang ditemukan di kawasan Klapanunggal, Minggu (18/11).
Seperti diketahui, MN ditangkap tim Subdirektorat Resmob Direktoat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, yang dipimpin oleh Kompol Handik Zusen dan AKP Rovan Richard Mahenu, di dekat tempat cucian motor ‘Omen’ di wilayah Kelurahan Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (20/11), pukul 14.30 WIB.
Polisi telah menyita barang bukti dari tersangka, termasuk sejumlah barang pribadi milik korban, yakni mobil dan laptop. Saat ini tersangka masih ditahan di Polda Metro Jaya.
Dufi diketahui pamit dari rumah di Gading Serpong, Tangerang, pada Jumat (16/11) pagi. Sekitar pukul 09.00 WIB, Dufi mengabari istrinya, Bayu Yuniarti, sudah berada di Stasiun Rawa Buntu.
Tapi, setelah itu, Dufi, yang mengaku hendak ke kantor TV Muhammadiyah di Menteng, Jakpus, tak lagi mengirim kabar. Pesan WhatsApp istrinya pada Jumat (16/11) sore tidak sampai.
[portal-bersama.com / jawapos]