Disiksa secara brutal, mantan tahanan Uighur: Saya memohon agar mereka membunuh saya

Tiga orang mantan tahanan di Xinjiang, Cina, mengungkapkan kepada kantor berita RTHK bahwa mereka mengalami berbagai penyiksaan fisik maupun tekanan mental, ketika Cina menolak tuduhan penyiksaan dan penahana ilegal di kamp-kamp di Xinjiang.
Pada Senin (7/1/2019), laporan-laporan berita beredar mengutip para pejabat Xinjiang yang mengatakan bahwa kamp-kamp itu didirikan dengan dalih mendidik kembali orang-orang Muslim dan menekan terorisme serta ekstremisme.
Sejumlah perwakilan media asing dibawa berkeliling beberapa kamp untuk melihat sendiri klaim-klaim ini.
Namun para mantan tahanan menceritakan kisah yang berbeda.
“Mereka memukuli saya dengan sangat brutal. Saya memohon mereka untuk membunuh saya. Mereka menyiksa kami, dan beberapa orang meninggal,” kata Mihrigul Tursun (30), seorang muslim Uighur.