Masyarakat Bisa Ukur Capres dari Cara Berdebat, Layak jadi Pemimpin atau Tidak
Masyarakat Bisa Ukur Capres dari Cara Berdebat, Layak jadi Pemimpin atau Tidak
GELORA.CO – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya sejak awal menginginkan pemaparan visi misi langsung disampaikan oleh calon presiden dan calon wakil presiden sebelum berdebat.
Menurut Muzani, hal itu sangat penting karena visi misi adalah program pemerintahan mendatang jika capres dan cawapres itu dipilih oleh rakyat. Dia menjelaskan, jika capres dan cawapres yang menyampaikan langsung maka semangat, emosi, dan latar belakang visi misi itu akan tergambar dan terurai dengan jelas.
“Sejak awal kami menginginkan itu. Tapi, kemudian saya tidak mengerti KPU (Komisi Pemilihan Umum) tiba-tiba membatalkan acara itu dengan alasan tidak ketemu titik di antara kedua capres dan cawapres,” ungkap Muzani di gedung DPR, Jakarta, Senin (7/1).
Namun demikian, Muzani menghargai keputusan KPU tersebut. Sebab, lembaga itu memiliki kewenangan untuk memutuskan. Hanya saja, ujar Muzani, sebenarnya itu merupakan alat bantu yang dilakukan agar masyarakat tahu secara gamblang tentang visi misi yang langsung disampaikan oleh capres dan cawapres.
Dia menjelaskan, debat itu bagian menggali visi misi capres-cawapres, dari satu masalah ke lainnya. Masyarakat akan mengetahui bagaimana kemampuan seorang capres dan cawapres di dalam menjawab, merespons, menanggapi satu pertanyaan, termasuk mengkritik satu pertanyaan.
“Nah, cara menjawab, ekspresi menjawab, kata yang dipilih dalam menjawab itu akan menjadi sebuah ukuran bagi rakyat untuk menentukan apakah ini akan layak menjadi pemimpin bangsa dengan 250 juta penduduk atau tidak,” ujarnya.
Karena itu, Muzani mengatakan, semestinya KPU menggunakan debat ini sebagai sebuah cara untuk menggali lebih dalam tentang visi misi dan pemaparan dari capres dan cawapres. “Tidak dengan cara membocorkan pertanyaan,” kata anggota Komisi I DPR itu.