Tak Sepakat soal Anggaran Tembok Meksiko, Pemerintahan AS ‘Ditutup’


Tak Sepakat soal Anggaran Tembok Meksiko, Pemerintahan AS ‘Ditutup’

GELORA.CO – Ketidaksepakatan anggaran soal Tembok Meksiko menyebabkan sebagian lembaga federal Amerika Serikat ditutup.

Presiden Donald Trump berkeras setidaknya US$5 miliar dari anggaran belanja negara harus dialokasikan untuk biaya pembangunan tembok yang sudah dia janjikan sejak kampanye.

Para anggota dewan perwakilan rakyat menunda pengambilan keputusan di menit terakhir pada Jumat (21/12) malam.

Dengan tidak adanya kesepakatan, anggaran belanja bagi sekitar 25% institusi federal Amerika Serikat tidak lagi valid pada Jumat tengah malam.

Itu berarti kementerian kemananan dalam negeri, transportasi, pertanian, luar negeri, dan hukum akan ditutup. Selain itu taman nasional dan hutan kota pun akan ikut ditutup.

Penutupan sebagian pemerintahan AS – yang ketiga sepanjang 2018 – juga berarti ratusan ribu pegawai negeri akan bekerja tanpa digaji atau harus cuti sementara.

Dalam sebuh video yang diunggah di akun Twitter pribadinya sesaat sebelum penutupan pemerintahan dimulai, Presiden Donald Trump berkeras bahwa Partai Demokrat harus bertanggung jawab mengatasi penutupan tersebut.

Di sisi lain, anggota senior Partai Demokrat menuding Trump memperkeruh situasi dengan “temper tantrum”.

Apa Penyebabnya?

Pada Rabu (19/12) RUU anggaran belanja sementara disahkan untuk menjaga agar lembaga-lembaga federal tetap terbuka sampai 8 Februari – tetapi kesepakatan itu tidak termasuk pendanaan untuk Tembok Meksiko.

Setelah mendapat reaksi negatif dari para pendukungnya dan para anggota Partai Republik garis keras, Trump berusaha keras mengatasi masalah ini dan bersikeras dana untuk tembok itu harus dimasukkan dalam anggaran agar dia dapat menandatanganinya.

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini, rancangan anggaran belanja akan disetujui oleh DPR jika mendapat suara mayoritas. Partai Republik yang mendukung Trump mendominasi kursi DPR, namun Partai Demokrat masih memegang kendali hingga Januari 2019.

DPR saat ini telah menyetujui anggaran sebesar US$5.7 miliar untuk membiayai pembangunan Tembok Meksiko, namun sebelum rancangan anggaran tersebut sampai ke tangan presiden, itu harus mendapat persetujuan dari 60 suara di Senat, di mana Partai Republik hanya memiliki 51 kursi.

Di sisi lain, pada Jumat (21/12) Trump mengunggah desain Tembok Meksiko yang tampak terdiri dari bilah-bilah baja di akun Twitter pribadinya.

Di juga mengunggah video tentang antrian imigrasi di perbatasan AS-Meksiko dan mengatakan “sangat berbahaya di luar sana”.

Video yang diunggah Trump memperlihatkan imigran Meksiko mendorong pagar pembatas. Selain itu, Trump juga menekankan tentang penyelundupan narkoba dan anggota geng yang bisa memasuki AS secara ilegal.

“Kita tidak ingin mereka masuk ke AS. Kita tidak ingin mereka ada di negara kita,” kata Trump.

“Satu-satunya yang akan menghentikan mereka adalah pengamanan perbatasan yang ketat dengan tembok atau bilah baja atau apapun sebutannya.”

Penguatan kemanan di perbatasan AS-Meksiko adalah kunci kemenangan kampanye Trump.

Selama kampanye dia bersikeras mengatakan Meksiko akan membiayai tembok tersebut, yang kemudian ditolak oleh Meksiko.

Di sisi lain, Partai Demokrat tetap bertahan pada pendirian mereka bahwa tembok itu tidak seharusnya didanai oleh pajak rakyat.

Pekan ini, pendukung Trump membuat akun GoFundMe untuk urun dana pembangunan tembok, yang sudah mengumpulkan uang senilai US$13 juta dalam empat hari.

Apa yang akan Terjadi Sekarang?

Setelah resolusi gagal tercapai pada Jumat malam, anggota Kongres meninggalkan Capitol Hill, namun mereka akan kembali bersidang pada Sabtu (22/12).

Dalam videonya, Trump mengatakan “tidak ada” yang bisa dilakukan Partai Republik tentang penutupan itu dan menambahkan “kami membutuhkan Demokrat untuk memberikan suara mereka” untuk mengatasi hal tersebut.

“Sebut ini penutupan Demokrat, sebut ini dengan nama apapun, tapi kami butuh bantuan mereka agar ini disetujui,” ujar Trump.

Adapun pemimpin senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer justru menyalahkan sang presiden.

“Presiden Trump yang melontarkan amarah dan sekarang meminta kami bertanggung jawab atas `Penutupan Trump` sebelum Natal,” kata Schumer.

Trump, di sisi lain, menganjurkan pemimpin suara mayoritas di Senat, Mitch McConnell agar melakukan “opsi nuklir” untuk memecah kebuntuan.

Opsi itu berarti rancangan anggaran bisa lolos di Senat dengan suara mayoritas, tanpa harus mengumpulkan 60 suara sesuai peraturan, – tanpa mengindahkan dukungan kelompok bipartisan.

Namun McConnell telah berulangkali menolak melakukan manuver legislatif ekstrem tersebut.

Sejumlah senator dari Partai Republik, pada Jumat, juga menegaskan menolak keras anjuran Trump.

Penutupan pemerintah AS akibat ketidaksepakatan anggaran ini merupakan yang ketiga kalinya tahun ini. [vva]






http://bitly.com/2PUPb05

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :