Contoh Lidah Berbisa Memporak Porandakan Suasana
Contoh Lidah Berbisa Memporak Porandakan Suasana
Lidah manusia sebenarnya tidak berbisa. Tetapi ucapan lidah seseorang kadang bahayanya lebih dari racun yang berbahaya. Hingga disebut lidah berbisa.
Dalam Islam, menjaga lidah termasuk akhlaq mulia. Sedang mengumbar lidah hingga menyakiti bahkan menjerumuskan orang, maka sangat tercela. Sampai-smapai ada ancaman yang sangat keras.
عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ فَقَالَ : تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ قِيلَ : فَمَا أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ قَالَ : الأَجْوَفَانِ : الْفَمُ وَالْفَرْجُ “
Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga?. Rasulullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik”. Dan Rasulullah ditanya, apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?, maka beliau berkata, “Dua lubang, mulut dan kemaluan” (HR Ahmad no 9097, Ibnu Majah no 4246, Ibnu Hibbaan no 476 dengan sanad yang hasan).
عن أبي هريرة رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: وَ إِنَّ اْلعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِاْلكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ تعالى لاَ يُلْقىِ َلهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فىِ جَهَنَّمَ
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba mengatakan suatu kalimat yang mendatangkan murka Allah ta’ala yang ia tidak menaruh perhatian padanya namun mengakibatkannya dijerumuskan ke dalam neraka Jahannam”. [HR al-Bukhoriy: 6478, at-Turmudziy: 2314 dan Ibnu Majah: 3970. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih, lihat Shahih Sunan Ibni Majah, Shahih Sunan at-Turmudziy: 1884, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 540, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1670 dan Misykah al-Mashobih: 4813].
عن عائشة أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: يَا عَائِشَةَ إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَنِ وَدَعَهُ-أَوْ تَرَكَهُ النَّاسُ- اتِّقَاءَ فُحْشِهِ
Dari Aisyah bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Aisyah, sesungguhnya sejelek-jelek kedudukan manusia di sisi Allah adalah orang yang ditinggalkan (atau dijauhi) oleh manusia karena takut akan kekejiannya”. [HR al-Bukhoriy: 6032, 6054, 6131, al-Adab al-Mufrad: 1311, Muslim: 2591, at-Turmudziy: 1996 dan Ahmad: VI/ 38. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad: 984, Shahih Sunan at-Turmudziy: 1624, Shahih al-Jaami’ ash-Shaghir: 7925, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1049 dan Misykah al-Mashobih: 4829].
Maksudnya, jika ada seorang hamba dijauhi oleh orang lain lantaran takut dan khawatir akan perbuatan buruk dan jahatnya yang ditimpakan kepadanya berupa pukulan, pencurian, penipuan dan sejenisnya dari amalan tangan, atau ghibah, fitnah, namimah, cacian dan semacamnya dari amalan lisan, maka ia adalah orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat kelak. Ia akan dijauhkan dari surga dan akan dijerumuskan ke dalam neraka dalam keadaan hina dina. Namun jika ia djauhi oleh orang lain lantaran sikapnya yang tepat dan tegas dalam mempertahankan dan memperjuangkan agama Allah maka hal itu tidaklah tercela dan bahkan kelak akan mendapat pujian dan sanjungan dari-Nya.
Berikut ini contoh lidah berbisa, silakan simak baik-baik.
***
Sekilas Terdengar Biasa tapi Bisa Berbahaya
1. Seorang teman bertanya : ‘Berapa gajimu sebulan kerja di toko itu ?”.
Ia menjawab : “1,5 juta rupiah”.
“Cuma 1,5 juta rupiah? sedikit sekali ia menghargai keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu ?”.
Sejak saat itu temanmu jadi membenci pekerjaannya. lalu dia meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan mem PHK nya. Kini temanmu malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.
2. Saat arisan seorang ibu bertanya : “Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit ? bukankah anak2 mu banyak ?”.
Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.
3. Saudara laki2nya bertanya saat kunjungan seminggu setelah adik perempuannya melahirkan : “Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ?”
“tidak ada” jawab adiknya pendek.
Saudara laki2 nya berkata lagi : “Masa sih, apa engkau tidak berharga disisinya ? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa”.
Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk dirumah, keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.
Dari mana sumber masalahnya ?
4. Seseorang bertanya pada kakek tua itu : “Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan ?” Si kakek menjawab : “Sebulan sekali”.
Yang bertanya menimpali : “Wah keterlaluan sekali anak2mu itu. Diusia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering”.
Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak2 nya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya.
APA SEBENARNYA KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT KETIKA BERTANYA SEPERTI PERTANYAAN2 DIATAS ITU ???
Jagalah diri dan jangan mencampuri kehidupan orang lain.
Jangan Mengecilkan dunia mereka. Menanamkan rasa tak rela pada yang mereka miliki. Mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka dan lain2
Kita akan menjadi agen kerusakan di muka bumi dengan cara ini. Bila ada bom yang meledak cobalah introspeksi diri, bisa jadi kitalah sebenarnya yang menyalakan sumbunya..
Semoga bermanfaat….
#copas
#saatnyakitamuhasabahdiri
(GWA Forum Ukhuwah)
Via fb Nurkholid Ashari
(nahimunkar.org)
(Dibaca 1 kali, 1 untuk hari ini)
http://bitly.com/2VB2TJD