Presiden Bisa Kabur tapi Tak Bisa Sembunyi
Presiden Bisa Kabur tapi Tak Bisa Sembunyi
GELORA.CO – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai bahwa Joko Widodo kerap menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan pada saat mengikuti debat kedua Pilpres 2019 yang diselengggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).
Menurut Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, kebohongan atau kesalahan data yang disampaikan oleh Jokowi tidak akan dibantah langsung pihaknya, melainkan oleh masyarakat.
“Kita masih ingat lima tahun lalu. Kita masih punya pesona. Kita bisa lari atau kabur tapi tidak bisa sembunyi, ‘you can run, but you cannnot hide’. Karena apa karena jejak digital ini adalah sebuah ilustrasi yang mengcoutner apa yang disampaikan presiden itu,” ujar Sudirman Said saat diskusi di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta, Senin (18/2).
Dia mencontohkan misalnya ketika Jokowi menyebut data-data konflik agraria yang sudah tidak ada lagi di eranya saat membangun jalan tol.
“Tadi malam ketika Pak Jokowi mengatakan selama sekian tahun tidak ada konflik agraria, ketika beliau terus menyampaikan data-data lain, saya sudah membatin bahwa sebentar lagi akan ada counter bukan dari kami tapi dari masyarakat,” bebernya.
Tidak lama berselang Kontras dan Greenpiece membeberkan data soal adanya konflik agraria yang terjadi selama pemerintahan Jokowi.
Sudirman menjelaskan, saat ini masyarakat dapat dengan mudah memantau rekam jejak setiap pejabat publik atas kinerja maupun pernyataan yang disampaikan. Jika beberapa tahun lalu, seorang dapat dengan mudah memperdaya pihak lain dengan data yang tidak benar, maka di era digital saat ini sudah tidak bisa lagi.
Dengan demikian, ditambah lagi dengan cara Prabowo Subianto menyampaikan program di debat kedua, Sudirman pun menegaskan bahwa kandidatnya sudah berhasil memenangkan hati masyarakat.