Subhanallah! Ma’ruf Amin Tega Bilang Hanya Orang Budeg dan Buta yang Tak Lihat Prestasi Jokowi, maka Telinganya Perlu Dibolongin


Subhanallah! Ma’ruf Amin Tega Bilang Hanya Orang Budeg dan Buta yang Tak Lihat Prestasi Jokowi, maka Telinganya Perlu Dibolongin

KH Ma’ruf Amin di acara Deklarasi Relawan BarNus/zul

***

Kata-kata kasar bukan dari akhlaq Muslim. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam justru menegaskan, Allah benci kata-kata kasar dan jorok. Beliau bersabda:

” إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ الْفُحْشَ أَوْ يُبْغِضُ الْفَاحِشَ وَالْمُتَفَحِّشَ “

 “Sesungguhnya Allah tidak menyukai perbuatan keji.” Atau, ” (Sesungguhnya Allah) membenci seorang yang berperangai buruk dan orang yang mengatai dengan kata-kata kotor / jorok.” (HR Ahmad, shahih lighairihi..).

***

“Orang-orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang budeg saja tidak mau mendengar. Kecuali orang-orang yang buta saja yang tidak bisa melihat realitas dan kenyataan,” ujar Ma’ruf Amin saat menghadiri deklarasi relawan Barisan Nusantara di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).

“Karena itu harus dibukakan matanya, harus telinganya dibolongin supaya mendengar dan melihat,” imbuhnya. Demikian jawapos.com  10/11/2018, 21:30 WIB memberitakan.

Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Pouyono menyayangkan pernyataan Cawapres 01, KH. Ma’ruf Amin yang menilai masyarakat yang tak tahu  dan mengakui prestasi Joko Widodo  selama menjadi Presiden RI, adalah orang yang buta, tuli dan bisu.

Menurut Arief, sebagai ulama panutan umat, Maruf Amin tidak pantas menyebut mayoritas orang Indonesia buta, tuli dan bisu hanya karena tak memuji Jokowi.

“Subhanallah! KH. Ma’ruf Amin kok tega  bilang masyarakat buta, tuli dan bisu hanya karena tidak tahu dan tak memuji Jokowi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (10/11).

Jangan jangan, lanjutnya, cuma Ma’ruf Amin yang tidak buta, tuli dan bisu, karena kelimpahan rejeki banyak selama Joko Widodo memimpin.

“Sedangkan mayoritas masyarakat buta dan tuli serta bisu karena udah pusing sama sembako yang mahal, listrik mahal dan susah cari kerjaan dan usaha,” ungkapnya.

Arief pun meminta agar Ma’ruf Amin menjelaskan berapa hutang negara yang sudah di cetak Jokowi dan bandingkan dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini.

“Begini ya Mang Ma’ruf, dibangunyan jalan tol memang betul. Tapi mayoritas masyarakat tidak menikmati karena mereka tidak sanggup beli mobil. Terus dari setiap APBN selama Jokowi berkuasa janjinya ekonomi nasional bisa tumbuh 7%.  Loh kok ini cuma 5 persenan mang,” ujarnya.

Sementara itu, tambah Arief,  prestasi Jokowi itu cuma bisa ciptakan lapangan kerja di sektor informal yang tidak aman, seperti driver online yang menjamur setiap kota.

Sedangkan kuli-kuli bangunan karena pembiayaan infrastruktur dibiayai utang dari China, maka tenaga kerjanya  berasal dari China juga.

“Masyarakat budeg,tuli dan bisu karena sudah capek dengerin janji-janji Jokowi yang tak kunjung istiqomah, Akhir masyarakat lebih baik jadi tuli dan membisu seribu bahasa daripada kebohongan ditutup dengan  kebohongan oleh pasangan Mang Ma’ruf,” katanya.

Masyarakat itu, ulas Arief, tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Tidak semua yang  ketahui Dan dirasakan dan keluhan  harus diungkapkan. Tidak semua yang  dengar harus dibicarakan. Karena seringkali diam adalah pilihan terbaik yang membawa maslahat yang lebih besar.

“Terkadang kita perlu bersikap “pura-pura tidak tahu” atau “pura-pura tidak dengar”, apalagi demi menjaga persatuan dan kedamaian. Bila semua yang  diketahui selalu kita ungkapkan, maka seringkali ada hati yang tersakiti dan masalah semakin bermunculan,” tandasnya/ (jawapos/ moeslimchoice.com)

***

Kata-kata Kasar dan Jorok Bukan dari Akhlaq Muslim






http://bitly.com/2qJFZkZ

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :