Kubu Prabowo Minta Soal Tampang Boyolali Jangan Dipolitisasi


Kubu Prabowo Minta Soal Tampang Boyolali Jangan Dipolitisasi

Portal Bersama – Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Adil Makmur, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Eddy Soeparno meminta pidato Prabowo soal tampang Boyolali tidak dipolitisasi. Ia menegaskan, Prabowo tidak bermaksud merendahkan masyarakat tertentu dengan ucapan itu.

“Tidak ada maksud mengejek dan merendahkan, ataupun memberikan kata-kata yang justru mengerdilkan masyarakat daerah tertentu,” ujar Eddy kepada wartawan selepas menghadiri acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di Gelanggang Olahraga Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyayangkan banyak ucapan yang dipolitisasi. Menurut dia, ucapan Prabowo itu hanya sekedar gurauan. Ia membandingkan tampang Boyolali ini dengan istilah ‘ndeso’ yang menurut dia mempunyai makna serupa.

Eddy pun meminta, masyarakat tidak cepat mengambil kesimpulan dan tidak berprasangka buruk. Apabila setiap ucapan dipolitisasi, maka polisi nanti yang akan repot karena harus memproses banyaknya laporan masyarakat yang masuk.

Selain itu, dia meminta masyarakat menjaga stabilitas politik selama lima hingga enam bulan ke depan agar pada tahun politik tidak sibuk dengan urusan hukum.

“Saya berharap apa pun yang kami sampaikan, dicerna baik,” kata Eddy.

Saat berpidato dalam peresmian kantor Badan Pemenangan Prabowo Sandi di Boyolali, pada Ahad, 30 Oktober 2018, Prabowo Subianto menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang timpang. Ia melihat pertumbuhan ekonomi di Jakarta sangat berbeda dengan daerah lain, indikatornya adalah banyak gedung tinggi termasuk hotel-hotel ternama di dunia.

Prabowo kemudian mengatakan, “Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini.” Pernyataan Prabowo itu kemudian menyebar dengan cepat setelah video pidatonya diunggah di platform berbagi video YouTube yang kemudian viral.
[portal-bersama.com / tempo]






http://bitly.com/2RvEulY

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :